Berikut ini review Sate Klathak Pak Pong mulai dari sejarah, lokasi, keunikan, menu, harga, pelayanan, kelebihan dan kekurangan yang sudah dirangkum oleh rasanusantara.id. Jika berbicara tentang kuliner khas Yogyakarta, salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah Sate Klathak Pak Pong. Berbeda dengan sate kambing pada umumnya yang menggunakan tusuk bambu, sate klathak ini unik karena ditusuk menggunakan jeruji besi sepeda. Hal ini bukan hanya sekadar gaya, tetapi juga berfungsi untuk menghantarkan panas secara lebih merata saat proses pembakaran, sehingga daging matang sempurna hingga ke dalam.
Sejarah dan Lokasi
Sate Klathak Pak Pong berawal dari sebuah warung sederhana yang didirikan oleh seorang penjual sate bernama Pak Pong di daerah Pleret, Bantul, Yogyakarta. Seiring waktu, rumah makan ini semakin populer hingga menjadi salah satu destinasi kuliner wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Saat ini, rumah makan Sate Klathak Pak Pong memiliki beberapa cabang, namun yang paling terkenal dan selalu ramai adalah yang berlokasi di Jalan Imogiri Timur, Jejeran, Wonokromo, Bantul.
Tempat ini mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Meski sering kali penuh, terutama saat akhir pekan dan musim liburan, tempat ini memiliki area parkir yang cukup luas.
Keunikan Sate Klathak
Sate klathak berbeda dari sate kambing pada umumnya yang biasanya dilumuri bumbu kacang atau kecap manis. Di sini, bumbu yang digunakan sangat sederhana, yaitu hanya garam dan merica. Meskipun terlihat minimalis, bumbu ini justru membuat rasa asli daging kambing semakin terasa. Proses pemanggangan dengan arang menghasilkan aroma khas yang menggugah selera.
Setiap porsi sate klathak terdiri dari dua tusuk sate dengan potongan daging yang cukup besar. Jangan tertipu dengan jumlahnya yang sedikit, karena ukuran daging yang lebih besar membuat porsi ini cukup mengenyangkan. Selain itu, sate klathak biasanya disajikan bersama kuah gulai yang gurih dan beraroma rempah khas. Kuah ini menjadi pelengkap yang membuat pengalaman makan semakin nikmat.
Menu Lain di Sate Klathak Pak Pong
Selain sate klathak, rumah makan ini juga menyediakan berbagai menu olahan kambing lainnya, seperti:
- Tengkleng: Sup tulang kambing dengan kuah yang kaya rempah.
- Gulai Kambing: Kuah santan yang gurih dengan potongan daging kambing yang empuk.
- Tongseng Kambing: Daging kambing dengan kuah tongseng yang manis dan sedikit pedas.
- Nasi Goreng Kambing: Nasi goreng khas dengan aroma kambing yang kuat.
Minuman yang tersedia pun cukup beragam, mulai dari teh manis, es jeruk, es kelapa muda, hingga wedang uwuh yang khas Yogyakarta.
Harga dan Pelayanan
Untuk harga, Sate Klathak Pak Pong masih tergolong terjangkau. Satu porsi sate klathak dibanderol sekitar Rp30.000 - Rp40.000, sedangkan menu lain seperti gulai dan tongseng berkisar antara Rp25.000 - Rp50.000. Dengan porsi yang cukup besar dan rasa yang khas, harga ini sangat sebanding dengan pengalaman kuliner yang didapat.
Pelayanan di Sate Klathak Pak Pong cukup cepat meskipun tempatnya selalu ramai. Para pegawai terlihat cekatan dalam mengantarkan pesanan dan menjaga kebersihan area makan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
- Rasa sate yang khas dan unik dengan bumbu minimalis namun nikmat.
- Daging empuk dan tidak berbau prengus.
- Harga terjangkau dengan porsi yang cukup besar.
- Suasana tempat makan yang khas dan luas.
Kekurangan:
- Tempat sering penuh, terutama saat akhir pekan dan liburan.
- Waktu tunggu bisa lebih lama saat sedang ramai.
- Lokasi agak jauh dari pusat kota Yogyakarta.
Itulah review Sate Klathak Pak Pong secara lengkap yang bisa jadi referensi. Sate Klathak Pak Pong adalah salah satu destinasi kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke Yogyakarta. Dengan keunikan cara penyajian, rasa daging yang khas, dan harga yang terjangkau, tempat ini cocok bagi pecinta kuliner, terutama penggemar olahan kambing. Jika Anda ingin menikmati pengalaman makan yang berbeda dari sate kambing biasa, maka Sate Klathak Pak Pong adalah pilihan yang tepat. Semoga informasi diatas bisa bermanfaat!