Berikut ini sejarah, jenis dan tantangan makanan astronot di luar angkasa yang sudah dirangkum oleh the-exoplanets. Makanan bagi astronot di luar angkasa sangat berbeda dari makanan di Bumi. Tanpa gravitasi, makanan tidak bisa dikonsumsi dengan cara biasa karena bisa melayang dan berantakan. Oleh karena itu, makanan luar angkasa harus dirancang khusus agar tetap bergizi, tahan lama, dan mudah dikonsumsi dalam kondisi mikrogravitasi.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang makanan astronot, mulai dari jenisnya, cara penyajiannya, hingga tantangan dalam menyiapkan makanan di luar angkasa.
Sejarah Makanan Astronot
Pada awal misi luar angkasa, makanan astronot sangat terbatas. Saat misi Mercury (1960-an), astronot hanya mengonsumsi pasta makanan dalam tabung seperti pasta gigi dan potongan kecil makanan kering yang tidak enak.
Pada misi Gemini dan Apollo, makanan mulai berkembang dengan adanya teknologi dehidrasi dan kemasan vakum. Kini, di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), astronot memiliki pilihan makanan yang lebih bervariasi dan enak.
Jenis Makanan Astronot
Makanan astronot dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan cara pengolahannya:
1. Makanan Dehidrasi (Freeze-Dried Food)
Makanan ini dibuat dengan cara menghilangkan air melalui proses sublimasi. Sebelum dimakan, astronot menambahkan air panas atau dingin agar makanan kembali ke bentuk aslinya. Contohnya seperti sup, pasta, nasi dan sereal.
2. Makanan Termostabilisasi (Thermostabilized Food)
Makanan ini dikemas dalam kantong atau kaleng khusus dan dipanaskan agar tahan lama tanpa bahan pengawet. Biasanya makanan ini langsung siap dimakan tanpa perlu air. Contohnya seperti daging sapi, ikan dan buah-buahan kalengan.
3. Makanan dalam Kemasan Retort (Retort Packaging)
Hampir mirip dengan makanan instan di Bumi, makanan ini dikemas dalam kantong yang bisa dipanaskan dengan air panas. Contohnya seperti kari ayam, kacang-kacangan dan sayuran.
4. Makanan dalam Bentuk Bar dan Snack
Astronot sering mengonsumsi makanan ringan yang tidak memerlukan banyak persiapan. Contohnya seperti protein bar, kacang-kacangan, cokelat dan buah kering.
5. Minuman Khusus
Minuman seperti kopi, teh, susu, jus, dan elektrolit dikemas dalam kantong khusus dengan sedotan. Bubuk minuman harus dicampur dengan air sebelum diminum.
Cara Astronot Makan di Luar Angkasa
Karena tidak ada gravitasi, makanan bisa melayang dan berantakan jika tidak dikemas dengan baik. Oleh karena itu, makanan dikonsumsi dengan cara khusus:
- Makanan dalam kemasan khusus - Semua makanan disimpan dalam kantong tertutup atau kaleng agar tidak melayang.
- Air tidak dituang, tetapi disuntikkan - Untuk makanan dehidrasi, astronot menyuntikkan air panas atau dingin ke dalam kemasan agar makanan bisa dikonsumsi.
- Makan dengan sendok dan garpu khusus - Peralatan makan dirancang agar mudah digunakan di kondisi tanpa gravitasi.
- Makanan direkatkan dengan gel - Roti tidak digunakan karena remahannya bisa melayang, jadi tortilla sering digunakan sebagai pengganti.
Tantangan dalam Menyiapkan Makanan Astronot
Menyiapkan makanan untuk luar angkasa bukan hal mudah. Ada beberapa tantangan yang harus diatasi:
- Daya tahan makanan - Makanan harus bisa bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa bahan pengawet yang berbahaya.
- Gravitasi nol - Makanan tidak boleh berantakan atau mengeluarkan remahan karena bisa mengganggu peralatan di pesawat luar angkasa.
- Keterbatasan air dan energi - Air sangat berharga di luar angkasa, sehingga makanan harus efisien dalam penggunaannya.
- Kehilangan indra perasa - Astronot sering mengalami perubahan selera makan karena cairan tubuh berpindah akibat gravitasi nol. Oleh karena itu, makanan dengan rasa kuat (seperti pedas) lebih disukai.
Masa Depan Makanan Luar Angkasa
Para ilmuwan terus mengembangkan teknologi makanan luar angkasa agar lebih sehat dan bervariasi. Beberapa inovasi yang sedang dikembangkan:
- Menanam sayuran di luar angkasa - Proyek seperti Veggie NASA telah berhasil menanam selada merah di ISS.
- Makanan segar di luar angkasa - Penelitian sedang dilakukan untuk memungkinkan astronot membuat makanan segar dengan oven kecil dan printer 3D makanan.
- Makanan untuk misi Mars - Karena perjalanan ke Mars bisa memakan waktu bertahun-tahun, makanan yang lebih tahan lama dan bernutrisi tinggi sedang dikembangkan.
Itulah sejarah, jenis dan tantangan makanan astronot di luar angkasa. Makanan astronot terus berkembang dari makanan berbentuk pasta di tabung menjadi makanan bervariasi yang lebih enak dan bergizi. Dengan teknologi dehidrasi, termostabilisasi, dan kemasan khusus, astronot dapat menikmati makanan yang lezat meskipun berada di luar angkasa.
Di masa depan, dengan teknologi penanaman sayuran dan pencetakan makanan 3D, makanan luar angkasa akan semakin mendekati makanan yang kita konsumsi di Bumi.